Dolok Masihul, Harian Central.net ::Dana pendidikan Desa Silau Merawan tahun 2023 Rp 115.900.000 diduga menjadi modus kegiatan fiktif. Kegiatan pendidikan di desa tersebut diduga kabur dan menyesatkan masyarakat, sebab tidak ada di desa itu lini pendidikan yang dibina dengan kucuran dana desa., sebagaimana dirinci di anggaran desa tahun 2023 dan tahun 2024 dana Desa dipagu menjadi Rp 10.000.000.
Warga yang tidak mau disebut namanya itu memberitahukan Harian Central dan berharap agar Harian Central menerbitkan dalam pemberitaan, serta Kejaksaan Negeri Sei Rampah memeriksa dugaan pembiayaan pendidikan yang fiktif tersebut, Rabu (7/5/2025).
Sewaktu dikonfirmasi hal itu pada Kades Silau Merawan, Arifin Saragih tidak berada di kantor. Girsang, perangkat desa yang juga ipar Kepala Desa menyebut bahwa Kades sedang ada urusan di luar.
Senyatanya Kades Arifin Sarahih teramat sulit dijumpai, kata seorang pemerhati sosial yang beberapa kali berkunjung ke desa itu. "Saya belum pernah jumpa kepala desa, padahal saya sudah beberapa kali datang ke kantor desa Silau Merawan," ujar Mutiara pada Harian Central.
Demikian diungkapkan salah seorang pemerhati masyarakat yang merasa prihatin. Mutiara juga mencetuskan keheranannya mengapa pagu untuk pendidikan dan di desa Silau Merawan jatuh dari ratusan juta ke sepuluh juta. Patut diduga kucuran dana pendidikan di desa Silau Merawan sebenarnya 'akal-akalan' kepala desa tanpa rencana yang menjadi skala prioritas pendidikan di desa tersebut.
Mutiara mengatakan akan berkoordinasi dengan kejaksaan Sei Rampah untuk melakukan pemeriksaan atas dugaan pagu pendidikan desa Silau Merawan tahun 2023 sebesar Rp 115.900.000. (Asmi)