hariancentral.net | Toba – Konfirmasi media yang dilakukan di SMA Negeri 1 Silaen hari ini, Kamis, 10 Juli 2025, mengungkapkan perbedaan sikap yang mencolok antara Kepala Sekolah, Bapak Pasno Lingga, dan Bendahara Sekolah, Bapak Berton Panjaitan.
Perbedaan ini muncul saat wartawan mencoba mengkonfirmasi terkait transparansi anggaran Dana BOS tahun 2023 dengan senilai 532.582.450/Tahun 2024 senilai 534.640.000 . Belum dilaporkan
Bapak Pasno Lingga, dengan bijaksana, menyerukan kepada semua pihak untuk mengedepankan jalur damai dan menyelesaikan permasalahan secara konstruktif. Beliau menekankan pentingnya kerjasama dan komunikasi yang baik demi terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif.
Namun, Bapak Berton Panjaitan, Bendahara SMA Negeri 1 Silaen, justru menunjukkan sikap yang bertolak belakang. Alih-alih memberikan informasi terkait penggunaan Dana BOS 2023, beliau mempertanyakan identitas wartawan dan mengeluarkan pernyataan yang berpotensi menimbulkan kericuhan. Sikap yang dinilai provokatif ini menghambat proses konfirmasi dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik.
Ketidaktransparanan informasi mengenai penggunaan Dana BOS 2023 menjadi sorotan utama dalam peristiwa ini. Perbedaan sikap yang mencolok antara Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah menimbulkan pertanyaan besar tentang pengelolaan keuangan di sekolah tersebut. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik, serta pentingnya menghormati kebebasan pers. Wartawan berhak mendapatkan informasi publik tanpa intimidasi atau hambatan. Diharapkan pihak sekolah dapat lebih kooperatif dan terbuka ke depannya dalam memberikan informasi kepada publik.Agus