|

Alami Penyempitan Jantung, Jhon dan Istrinya Ceritakan Manfaat JKN

 


hariancentral.net, Kabanjahe : Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi andalan ratusan juta masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan kesehatan di saat sakit tanpa ada rasa khawatir terbebani biaya berobat yang mahal. Jhon Marthin Kesmyker Saragih (51), warga Desa Huta Raja, Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun adalah salah satu dari sekian banyak masyarakat yang merasakan betul manfaat JKN. 

Saat ditemui Tim Jamkesnews, ia tidak segan untuk berbagi cerita mengenai pengalamannya memanfaatkan Program JKN,


Hal ini disampaikan Kacab BPJS Kesehatan Kabanjahe, Duita Nora Manurung dalam Siaran Persnya, Jumat (2/5) kepada Awak media termasuk media ini.


Dalam siaran Pers tersebut, peserta PBI ini sudah empat hari Jhon merasakan nyeri di bagian dada. Sejak hari pertama ia merasakan nyeri yang masih bisa ditahan. Jhon mengira sakit yang ia rasakan mungkin hanya kelelahan, dampak dari pekerjaannya sebagai seorang petani sehingga ia menganggap sakitnya bisa sembuh dengan istirahat yang cukup.


“Istri saya sudah mengingatkan untuk minum obat pereda nyeri serta tidak usah pergi bekerja ke kebun. Tapi saya abaikan, tetap saja saya pergi untuk bekerja di kebun. 

Akhirnya di hari kelima nyerinya semakin parah dan tidak bisa tertahankan. Mau tak mau saya menurut anjuran istri untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar,” ujar Jhon,  dituturkannya pada Senin lalu 


Menurut Jhon sesampainya di FKTP, petugasnya dengan sigap melakukan pemeriksaan. Namun setelah diperiksa ada indikasi medis yang mengharuskan Jhon akhirnya harus diperiksa lebih lanjut ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atau rumah sakit.


“Kami dilayani di FKTP dengan sangat baik, tidak ada dibeda-bedakan dengan peserta lain. Hanya saja karena saya membutuhkan tindakan medis lebih lanjut akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit pun pelayanannya tak kalah dari klinik. Petugas medis dan dokter yang memeriksa melayani dengan sepenuh hati. Saya semakin nyaman karena lingkungan rumah sakit yang bersih sesuai dengan standar,” lanjut Jhon.


Setelah melalui rangkaian pengobatan dan perawatan yang intensif, ternyata nyeri yang dirasakan Jhon disebabkan karena penyempitan pembuluh darah pada jantungnya serta peningkatan fungsi hati.


“Memang enam bulan yang lalu saya sudah pernah didiagnosis penyempitan pembuluh darah pada jantung dan harus rawat inap juga. Sakit yang saya rasakan waktu itu persis dengan apa yang saya rasakan sekarang. Berarti memang kambuh lagi,” ungkap Jhon.


Pada kesempatan yang sama, istri Jhon, Masania Girsang mengatakan mereka tidak mendapatkan kendala sedikit pun saat mengakses layanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan bagus dan petugas medisnya ramah.


“Kami merasakan bahwa Program JKN bukan hanya sekadar menjamin biaya pelayanan kesehatan, akan tetapi juga menjadi penolong bagi kami masyarakat yang terbatas finansialnya untuk mengakses layanan kesehatan. Coba bayangkan jika kami harus membayar biaya berobat selama beberapa hari kami di rumah sakit. Belum lagi biaya kebutuhan lain karena kampung kami jauh juga,” tutur Masania.


Sebagai peserta JKN, wanita kelahiran tahun 1972 mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Ia mengungkapkan rasa syukur atas keberadaan Program JKN yang telah membantu dirinya dan keluarga, terutama saat menghadapi kebutuhan medis yang mendesak. Sebagai peserta yang terdaftar pada segmen Penerima Bantuan iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah setiap bulannya, ia menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan untuk menghadapi situasi darurat yang tidak terduga. 


"Program JKN ini bagus sekali, dengan sistem gotong royong di dalamnya. Semua pesertanya bisa saling membantu antara yang sehat dan yang sakit. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah mendaftarkan kami sekeluarga jadi peserta JKN. Mudah-mudahan Program JKN bisa terus memberikan harapan kepastian layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang sudah menjadi pesertanya," tutup Masania. (Rel/Pangab)



Komentar

Berita Terkini