Tebing Tinggi, Harian Central.net : Dari 20 Calon Kepling di Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, 13 di antaranya memilih Walkout menolak mengikuti lanjutan seleksi pemilihan kepling, di kantor Lurah setempat, Selasa (22/12/2023)
Kondisi ricuh segera dihentikan sampai 2 kali menunda waktu. Camat Bajenis Ary Miranda, S.STP, memaparkan agar para calon kepling bersedia mengikuti test tertulis dan wawancara.
Calon Kepling 3 Syafrizal menjelaskan bahwa sebelum diadakan pemilihan Kepling telah tersusun nama-nama panitia dan tokoh masyarakat, namun di dalam Surat Keputusan yang diteken oleh Camat dan Lurah, nama-nama tersebut berubah. Ada calon kepling yang membawa tokoh masyarakat keluarganya sendiri. Hal tersebut dikawatirkan hanya untuk memenangkan calon kepling "titipan". Ada tokoh masyarakat terpilih sebab calon keplingnya adalah anaknya. Ada calon kepling yang tidak memenuhi syarat yaitu berdomisili 2 tahun di lingkungan setempat namun oleh Panitia Musyawarah dinyatakan lulus secara administrasi mengikuti seleksi pemilihan kepling. Keberatan para calon kepling yang protes itu tidak dapat disangkal oleh Camat dan Lurah serta Ketua Panitia Musyawarahnya
Ketua Panmus Seleksi Pemilihan Kepling, Ahmad Yani Purba mengungkapkan, bahwa nama-nama Panmus sudah mewakili unsur PKK, Karang Taruna, dll jumlahnya 9 orang dan 14 orang tokoh masyarakat. "Tertuang dalam Keputusan yang sudah dikeluarkan tanggal 19 Desember 2025. Tahapan yang dijadwalkan dalam Perwa Tebing Tinggi No 16 tahun 2025 hari ini jadwalnya pemilihan Kepling", kata Ahmad Yani. Surat Keputusan Panmus diteken oleh Camat Bajenis yang dilantik oleh Walikota Tebing Tinggi 17 Desember 2025. Ahmad Yani tidak menggubris susunan Panmus dan Tokoh Masyarakat yang dilampirkan berbeda dengan hasil musyawarah yang sebelumnya telah disepakati pada tanggal 4 Desember 2025. (Asmi)
Selanjutnya ujian tertulis dilanjutkan oleh 7 para calon kepling sementara 13 lainnya menolak dan keluar dari aula kantor lurah Durian. Mereka menolak dengan alasan prosedur pemilihan tak sesuai dengan acuan Perwa dan seleksinya tak perlu diikuti sebab "titipan" yang menang sudah pasti terindikasi dari oknum-oknum panmus curang. (Asmi)


