hariancentral.net, Kabanjahe : Sebagai seorang ibu, Noni Anggriani berharap yang terbaik bagi kesehatan buah hatinya. Hal ini dirasakan Noni saat ia harus mendampingi anaknya yang berusia tiga tahun untuk menjalani operasi kandung kemih pada bulan tahun 2025 yang lalu. Noni banyak bercerita kepada Tim Jamkesnews saat ia ikut mengantarkan suaminya bekerja di Kota Kabajahe, Kabupaten Karo, pada Jumat lalu.
Menurut Noni, anaknya Rafif Alvino Aqmar(3) memang sudah mengalami gangguan pada kandung kemihnya sejak lahir.
Namun dokter menyarakankan agar operasinya dilakukan saat usia Rafif menginjak tiga tahun ke atas untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
“Alhamdulillah kemarin operasinya berjalan lancar. Rafif juga sehat. Kemarin operasiya dilaksanakan di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh karena diawal memang diperiksa disana. Orang tua saya juga tinggalnya disana, sehingga bisa bergantian menjaga saat pelaksanaan operasi. Suami saya kerjanya kan jauh di Kabanjahe jadi tidak setiap saat bisa menjaga kami, ” kata Noni.
Noni menuturkan gejala yang terjadi pada anaknya memang tidak terlalu terlihat. Yang paling terlihat adalah saat buang air kecil frekuensinya sangat sering dari biasanya seperti gejala infeksi pada saluran kemih pada orang dewasa.
“Sebagai orang tua kami merasakan pasti tidak nyaman bagi Rafif. Akhirnya setelah usia tiga tahun kami mengikuti saran dokter agar segera dilakukan operasi demi kebaikan Rafif. Operasinya juga tidak satu tahap, satu bulan lagi akan dilaksanakan operasi yang kedua agar kelainan pada kandung kemih anak saya segera sembuh dan normal kembali. Meski ada gangguan pada kandung kemihnya, Rafif tetap tumbuh seperti anak seusianya, bahkan ia termasuk anak yang sehat dan aktif. Semoga operasi kedua nanti juga berjalan lancar seperti yang pertama,” jelas Noni.
Noni yang sehari-harinya berkerja sebagai bidan pada salah satu puskesmas ini menyampaikan bahwa operasi anaknya ditanggung penuh oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia mengaku bahwa seluruh biaya pelayanan dna perobatan ditanggung sampai sembuh tanpa iur biaya sedikitpun. Selama anaknya dirawat di rumah sakit dokter, perawat, bagian administrasi dan petugas lainnya selalu bersikap ramah tanpa membeda-bedakan dengan peserta umum.
“Fasilitasnya juga sangat lengkap. Kebersihan rumah sakitnya terjaga membuat kita menjadi nyaman saat membutuhkan akses layanan kesehatan. Ya sangat apresiasilah kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah yang terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN. Kebetulan saya juga kan bekerja di bidang kesehatan jadi sedikit banyak saya mengerti mengenai JKN. Saat ini sebagian besar masyarakat yang sakit dan butuh berobat pasti adalah peserta JKN, karena memang sangat membantu,” ujar Noni.
Pada kesempatan yang sama suami Noni, Syahputra mengutarakan bahwa dirinya kini menjadi lebih tenang bekerja karena saat ini fokus dengan kesembuhan anaknya. Biaya yang sudah dikumpulkan untuk prngobatan bisa dipakai untuk biaya operasional saat anaknya dirawat di rumah sakit.
“Kami sangat bersyukur telah terdaftar menjadi peserta JKN melalui perusahaan tempat saya bekerja. Dengan demikian kami tak perlu khawatir mengeluarkan biaya yang banyak saat anak saya harus dioperasi atau bahkan saat salah satu dari kami sakit dan membutuhkan layanan kesehatan. Menurut saya perlindungan kesehatan ini sangat penting, apalagi dizaman sekarang biaya pengobatan sangat mahal, belum lagi biaya kebutuhan yang saat ini naik. Tak ada salahnya kita menyisihkan setiap bulannya untuk membayar iuran JKN. Karena manfaatnya tak hanya bagi diri kita, akan tetapi juga bagi orang lain yang membutuhkan,” ujar Rizal. (Pangab)
Foto : Nora Anggriani bersama dengan anaknya Alvino.

