ULUAN, Toba – Masyarakat Desa Siregar Aek Nalas, Kecamatan Uluan, mempertanyakan kinerja pemerintah desa setelah kantor desa terpantau tidak memberikan pelayanan yang optimal pada hari Jumat (17/10/2025). Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kantor desa tampak lengang tanpa aktivitas berarti antara pukul 12.30 hingga 15.00 WIB.
Ketidakberadaan Kepala Desa Ramli Siregar di kantor selama jam tersebut semakin menambah kekecewaan warga. Seorang pegawai desa, Beresman Butar Butar, yang seharusnya bertugas, juga tidak terlihat di tempat.
Situasi ini memicu pertanyaan besar mengenai kualitas pelayanan publik yang seharusnya diterima oleh masyarakat.kabiro Toba harian central bersama dengan rekan-rekan media dari Sergap 86 dan LSM LKPN, mencoba mencari berkas terkait proyek pembangunan toilet, namun upaya mereka sia-sia karena berkas yang dibutuhkan tidak dapat ditemukan.
Kejanggalan lainnya adalah tidak adanya informasi mengenai berita acara penyerahan spitboard dari kepala desa sebelumnya. Lebih ironis lagi, spitboard tersebut kini hanya berupa rangka, dan kipas segitiga kapal telah menjadi puing-puing tak terurus. Hal ini menimbulkan keraguan mendalam terhadap tata kelola administrasi di Desa Siregar Aek Nalas.
Masyarakat sangat berharap agar kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak-pihak terkait. Pelayanan publik yang optimal dan transparan adalah hak setiap warga. Dugaan penyimpangan dalam pembagian toilet, yang bahkan diberikan kepada warga yang sudah memiliki kamar mandi, semakin memperburuk citra pemerintah desa.
Media Sinar Toba berkomitmen untuk terus menginvestigasi dugaan mark-up pada proyek toilet yang mencakup 25 titik ini. Kami juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999, yang menjamin hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Kami mendesak pihak berwajib untuk segera turun tangan dan memeriksa secara menyeluruh tata kelola administrasi di Desa Siregar Aek Nalas. Agus