hariancentral-kutacane.
Catatan:Darmawan.Biro Media Central Agara.
Deni Febrian Roza.Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tenggara.Sosok Muda.Paras mbak bintang film india.Enerzik,pintar dan berwibawa,bermacam gelar kini disandang oleh nya.Sekjen Partai Golkar DPD ll pun tidak lepas dari namanya.Supernya?Pemilu yang lalu pun.Deni febrian roza,berhasil menggandeng istri tercintanya duduk menjadi anggota DPRK agara.
Sangat disayangkan.Nama yang megah,Capain yang luas itu, ditanggapi berbagai pihak,mbak bangkai dalam tempurung. Lupa diri,budaya malu tidak ada lagi, Adab jauh dari hati.Yang dicari terkesan hanya untuk duniawi. Uang rakyat,hasil keringat rakyat,terkuras kembali tampa mencapai rasa keadilan yang sudah lama dinanti oleh rakyat jelata di negeri metuah ini.Mereka dapat madu.Rakyat tetap merasakan fait,nya itu empedu.
Ungkapan diatas,kerap dicetuskan masyarakat agara.Menyikapi berbagai Penomena Perjalanan anak bangsa.Deni febrian roza. Sang ajudan bupati.Nikahi sang putri,mengantarkan dirinya penuh makna mbak bunga mawar melati harum mewangi.
"Tidak bisa dipungkiri.Ungkap Sumber yang tidak mau namanya dipublikasi.Deni Febrian roza.Yang lahir dari keluarga yang sangat sederhana.Dulu" kridibilitas deni sangat terjaga.Sopan santun,ramah dan mudah senyum.Kini malah tampak muka beringas. Penuh napsu dan ambisi.Rakus bahkan tendesius. Jabatan terkesan menjadi jalan untuk menghalalkan segala cara.Sumpah jabatan demi rakyat tampaknya slogan semata. Yang bisa digarap terus diciak,bila perlu anggaran dana desa pun ikut diembat selagi berkuasa. Papar sumber cendral belum lama ini dikutacane.
Lanjutnya"Sekilas untuk dikenang.Anggota DPR digaji dari uang rakyat.Seharusnya lebih merakyat. Ironisnya,anggaran yang bisa diberi untuk kemakmuran masyarakat,malah ditempatkan untuk anggaran jamuan makanan minuman tamu para pejabat.Biaya rapat,Bimtek pejabat.Perjalanan dinas,hingga taman dan alat dapur sampai AC kamar tidur serta minyak mobil.
Anggaran yang tidak lazim untuk para pejabat meroket mbak gunung sibayak. Masyarakat lama meriang ntak di'ingat. Rumah ntak layak direhap harus direhap.Agar dapat terus gerogoti uang rakyat.Inikah yang disebut wakil rakyat!! Parahnya.Dana desa pun dikabarkan diembat. Tekanan pada kepala desa untuk proyek titipan sampai saat ini masih meriang sampai dipelosok desa,Hingga bupati agara pun ceplos angkat bicara"Jangan-jangan ketua DPRK pelakunya"Ungkapan yang wajar dan jujur.Karna bupati merasa tidak ikut campur.Malah terkenak getahnya.Padahal?Ketua DPRK agara lah indikasi pelakunya. DPR seharusnya mengawasi dan memastikan uang rakyat berjalan sesuai aturan.Malah ikut melabrak aturan tampa meluruskan nya.Pertayaan'nya.Layak kah Deni febrian roza disebut wakil rakyat. Atau sebaliknya.Rakus dan Tendensius. Dalam bahasa indonesia yang jelasnya adalah.Berpihak,bias,subjektif,memihak dan provokatif, tidak objektif.Jangan kan masyarakat dan kepala desa.Hak Wartawan pun dibagian Risalah tahun 2024, sampai saat ini menjerit.Ntak digubris.