Catatan :Darmawan.Biro Media Central agara.
Lemahnya Penegakan Supremasi Hukum.Menjamurnya pejabat yang tidak bermoral.Menjadi salah satu pemicu.Aceh Tenggara yang dijuluki dengan serambih
Mekah.Bumi Sepakat Segenep.Penuh Delima yang berujung dengan berbagai Penome.
Besarnya anggaran yang sudah dialokasikan dalam APBK.Tidak menjanjikan perubahan menuju kesejahteraan Rakyat jelata.Sebaliknya"Rakyat agara semakin menderita.Divisit anggaran mbak jalan menuju neraka. Yang tampak hidup bagaikan disyurga tidak lain mereka-mereka oknum pejabat Nakal.
Kronisnya"Kendati penyimpangan Uang Rakyat itu terus disuarakan hingga pelaporan pun dilakukan.APH malah terkesan main mata.Pasalnya"Banyak kasus yang dibeberkan hingga dilaporkan.Lagi-lagi APH tampak tidak Profesional dalam menyikapinya.
.kekuatan para Pejabat.Seolah-olah sudah membungkam mulut APH.Menutup Telinga APH.Akibatnya"Dugaan Korupsi itu kian menjamur .Bahasa pejabat semakin merajalela tampa budaya.Rakyat semakin menderita sementara mereka dengan senyum dan nyaman duduk dikursi empuk mereka dan berjamaah gerogoti uang negara secara berjama'ah.tampa merasa berdosa.Parahnya.Kendati sudah jelas nakal.Tindakan tegas tidak diberlakukan pada mereka oleh Penguasa.
Contoh Prinsifilnya.Anggaran dirumah Sakit Umum Sahudin Kutacane Aceh Tenggara.
Derektur RSUD itu mencantumkan nama istrinya sebagai Penerima Dana Insentif dokter hampir 20 juta untuk perdua bulannya.
Padahal.Istri dokter buhari itu bukan lah seorang dokter bahkan tidak bertugas diruang lingkup Rumah Sakit Setempat.
Tidak sampai disitu saja.Nama Keponakan kandung juga ikut sebagai penerima dana insentif tersebut.Padahal keponakan Derektur Rumah Sakit Itu bertugas diluar wilayah Provinsi Aceh.Bukan di rumah sakit umum sahudin kutacane.
Selain dugaan itu berhasil diungkap oleh media central.Hingga menjadi Temuan oleh Pihak inspektorat pada masa kepemimpinan PJ Bupati Syakir.Berbagai kegiatan hingga Proyek fiktip yang diduga tercipta di rumah sakit itu pun sudah ikut dilaporkan masyarakat agara bersama Biro media central.Dikajati.Aceh.
Laporan Resmi itu bukan saja melibatkan anggaran RSUD Sahudin Kutacane.Bahkan beberapa nama pejabat Badan Pengelolaan keuangan Daerah(BPKD)agara Juga ikut dilaporkan.Pada tanggal 13 Pebruari 2023.Diterima langsung oleh Bapak Ali Rasab Lubis,SH,Sub DAS KRIMITI dan Perpustakaan digedung Kejakaaan Tinggi Provinsi Aceh.
Sekitat 100 Miliar dari berbagai modus dugaan Indikasi telah di rangkum pada berkas laporan tersebut.
Ironisnya"Kendati pejabat BPKD agara itu dikabarkan sempat diperiksa dan dipanggil secara resmi.Namun putus ditengah jalan.Alias makrak.Kuat dugaan.Telah terjadi 86 antara Pejabat Nakal dengan Pihak APH.
"Ini lah agara.wajarlah rakyat semakin menderita.Pejabat nakal semakin berkuasa menghirup udara segar.Dengan kekayaan yang berlipat ganda.Hasil gerogoti dana APBK.
Yang sangat disayangkan.Bapak-bapak Dewan yang terhormat pun malah takut mengeluarkan suara.Mereka yang diharapkan menjadi perpanjangan rakyat malah tampak ikut menindas rakyat.Berbagai kebijakan jelas terlihat tidak berpihak pada rakyat.Bahkan Yang menjadi catatan sejarah.Divisit anggaran pun hampir mencapai.200 miliar.Pertayaan nya?Layak kah mereka disebut Dewan Terhormat. Mantap kah mereka menjalan Tupoksinya sebagai Perwakilan Rakyat.
Sebaliknya.Pimpinan Dewan itu layak disebut Penjilat.Pasalnya"Bukan saja bobrok menyelamatkan uang APBK.Namun dana desa pun diisukan ikut digorok oleh ketua DPRK agara. Isu itu pun sudah dicetuskan oleh Bupati agara.Yang merasa nama nya tercemar akibat proyek titipan pada oknum kepala desa"Jangan-jangan ketua DPRK lah Pelakunya.Sebut M.Salim Fahri pada wartawan.
Artinya"Ini lah penomena yang harus dicatat.Bobroknya moral Para pejabat yang selalu menggunakan kekuasaan demi kepentingan dan golongan.Bukan menghentikan malah melanjutkan tampa sedikit pun merasa bersalah.Alhasil"Anggaran tampa musdus dan musdes itu pun tetap berjalan.Pertayaan nya.Layak kah mereka disebut Dewan Terhormat?Dan benar kah Deni Pebrian Roza itu ikut terlibat? Sampai saat ini.Media central belum mendapat klarifikasi.langsung dari Deni Pebrian Roza.Ketua DPRK agara.Kendati.sudah.berulang kali pesan dilayangkan.Panggilan melalui Aplikasi WahtSApP pun dilakukan.Ironisnya.Deni Pebrian roza belum merespon media central.Minggu.29/6/2025/Dar