hariancentral-kutacane : Gencarnya Pemberitaan Menyangkut Anggaran Dana Desa(DD).Tahun 2025.Dikabupaten Aceh Tenggara(Agara).Yang disinyalir Sarat Kepentingan.Intimidisasi,menggunakan kekuasaan,hingga melabrak peraturan perundang-undangan demi mendapat ke untungan.Alhasil"Melalui anggaran dana desa pejabat terkait berhasil mengkotak-atik kepala desa agar mau menempatkan proyek Titipan dari oknum pejabat pada anggaran dana desa khususnya di 385 desa yang ada di aceh tenggara.Seperti"Pengadaan buku undang-undang dan peraturan desa,setra beberapa kegiatan lain yang juga dianggarkan melalui dana desa.
Kecurigaan publik semakin kuat.Adanya keterlibatan oknum pejabat kuat yang ikut terlibat,setelah kegiatan itu diketahui muncul dengan tiba-tiba tanpa melalui mekanisme Musyawarah desa(Musdes).
Inpormasi yang dapat terserap oleh media central.Untuk pengadaan buku undang-undang dan peraturan desa.Oknum kepala desa harus menempatkan anggaran dana desa mereka sebesar.Rp.6 hingga 7 juta.Kali 385 desa total dana yang terkumpul mencapai.Rp.2,3 miliar.
Selain itu.Desa juga dibebani kembali melalui anggaran dana desa untuk kegiatan;Program pembibitan Kakao.Rp.6-18 Juta perdesa.Deklarasi antinarkoba dan Peringatan HUT Aceh Tenggara.Rp.6 juta perdesa .
Semua kegiatan mumcul setelah desa menyelesaikan Musdes.Alias tidak masuk pada perencanaan awal,namun muncul kembali seolah-olah sudah diintruksi dari pejabat tinggi.
Mendengar intruksi itu langsung dari atas.Oknum kepala desa di agara tidak berdaya untuk melakukan protes.Takut dana dana mereka dipersulit dalam proses pencairan sehingga sangat berdampak pada pembangunan desa.
Menariknya"Kita Hal ini dikomfirmasi salah satu wartawan kepada Bupati Aceh Tenggara(Agara).Malah menjawab dengan nada tinggi.Bahkan kata-kata M.Salim Fahry sangat mengecewakan wartawan dan banyak kalangan.
Dengan memakai bahasa daerah.
"Ada pun kata-kata bupati yang dimuat pada salah satu media tersebut. Diantaranya" Pekak kadang kau. Yang diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia berarti,"Bodoh mungkin kau.Titipan siapa. Tayak bupati Salim Fakhry kepada oknum wartawan. Tidak puas dengan Pesan WahtSApP. Orang nomor satu itu juga langsung menelpon wartawan dengan suara meninggi.Ia menuding pemberitaan wartawan itu menyudutkannya tanpa dasar yang kuat.
"Ini kamu buat'diduga-diduga.Kadang pun ketua DPRK Pelakunya.Ucap Bupati agara.Pada wartawan yang sudah termuat dalam laman beritamya..
Menyikapi volemik yang berkembang.
Masyarakat Revormis kembali angkat bicara.
"Kesalahan bupati agara,Memang patal.Pasalnya"Kata-kata yang dicetuskan itu tidak lazim dicetuskan oleh seoramg pemimpin yang seharusmya menjadi Panutan dan menjadi contoh yang baik.Apa lagi kepada jurnalis yang sangat dihormati oleh sebuah negara.Menjadi pilar dalam sebuah negara.
Tindakan bupati malah menjadikan dia kecil dimata masyarakat.Jauh dari adab.
Kendati demikian.Harus juga kita pahami.M.Salim.Fahri dikenal ceplos-ceplos.Bahkan dia sering mengatakan.Apa yang dia dengar dan dia tau.Itu yang dia katakan.Tidak ada rahasia bagi dirinya.Artinya"Wajar dia begitu marah dan mengeluarkan suara tinggi.Uang itu mukin saja tidak sedikit pun mengalir pada nya.Malah dia nama nya menjadi korban dikalangan masyarakat.Sehingga dia begitu brang menyikapi pemberitaan yang ada.Dengan kata lain.Orang makan nangka nya.Bupati kenak getah.Padahal.Kemungkinan besar ketua DPRK agara lah Pelakunya seperti apa yang dicetuskan bupati pada wartawan tersebut.Kadang Pun ketua DPRK Pelakunya.
Jawaban Bupati ini jelas dapat kita jabarkan.Kuat dugaan.Ketua DPRK agara yang seharusnya membela rakyat.Malah diduga ikut gerogoti uang masyarakat.Menggunakan kekuasaan nya sebagai ketua DPRK.Wakil Bupati tidak lain adalah Abang kandung Istrimya.Wajar saja ruang waktu itu dengan mudah berputar secepat kilat.Siapa melawan pasti akan tertindas.Pasalnya"Dengan satu lembar kertas saja.Deni Febrian Roza.Semudah membalikan telapak tangan menjadi kan kepala desa kembali miskin dan menderita selama-lama nya.Jangan heran kita.Penggunaan dana desa semakin brutal.Kepala desa semakin berlomba-lomba mengejar harta karna selalu merasa dilindungi.Oknum camat dijadikan tumbal.Oleh mereka-mereka yang ahli.Tandas nya pada media central.27/6/2025.
Menyikapi isu yang berkembang.Media central sudah berupanya menghubungi Ketua DPRK agara.Deni Febrian Roza.Sayang nya.Panggilan wahtSapP media central belum direspon.Pesan yang dilayangkan juga belum dibalas.27/6/2025./Dar