|

Harga Pupuk Subsidi Meroket Petani Sergai "Tercekik"


Serdang bedagai, harian Central - Para petani mengaku kesal dengan harga pupuk bersubsidi yang kian meroket alias mahalnya mencekek. Selasa (25/6)


kini sudah tidak sembunyi sembunyi lagi para penjual pupuk bersubsidi memainkan harga, mereka sudah tidak segan lagi dan seakan semua sudah diatur baik dinas yang melakukan pengawasan dan APH


padahal kementerian pertanian telah tetapkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk Urea Rp 2250/kg dan NPK Rp 2300/kg, yang tertuang dalam surat keputusan menteri no 249/KPTS/SR.320/M/04/2024 tentang penetapan Alokasi dan HET pupuk bersubsidi sektor pertanian TA 2024 namun juga tetap diselewengkan



kami petani kesal dari harga urea Rp 2250/kg X 50kg/Sak = Rp 112.500,- dan NPK Rp 2300/kg X 50kg/Sak = Rp 115.000,- namun dijual kepada kami dengan harga Rp 160.000,- hingga Rp 180.000,-/Sak 


sudah berapa keuntungan mereka dikalikan ratusan juta Sak? leher petani jugalah yang menahankan, bagaimana hasil panen petani meningkat? kalo harga sudah mencekek" ucap para petani


hal ini mengundang reaksi dari ketua DPD WGAB SUMUT (Wadah Generasi Anak Bangsa) Gerson Siringoringo"saya minta kepada dinas terkait agar serius mengawasi dan kepada APH menindak para pelaku penyalahgunaan barang bersubsidi pemerintah


bila hal ini dibiarkan berlarut larut dapat memperburuk hasil panen petani dan mengurangi rasa percaya masyarakat terhadap program pemerintah tentang subsidi dari Pemerintah, juga kekecewaan masyarakat terhadap dinas yang mengawasi dan APH (Aparat Penegak Hukum)" ucap gerson. dippan

Komentar

Berita Terkini