|

Disdikbud Agara Bergelimang Dugaan Pidana



hariancentral-kutacane.Dinas Pendididkan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara(agara) begelimang dengan dugaan Tindakan Pidana Korupsi.Kolusi dan Nevotisme(KKN).

 Berbagai dugaan itu pun.Terus disorot dari berbagai Elemen masyarakat.LSM dan Wartawan.

Mulai dari Penyimpamgan dana APBK.Skandal Fee Proyek,hingga dugaan Pungli dana Bantuan Oprasional Sekolah(BOS).


Besar dana APBK yang dialokasikan Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara itu.Dianggap tidak rasional jika orientasi Jiwa Kepemimpinan julkipli masih menuai berbagai isu dugaan Korupsi.

 Pasalnya"Dana besar yang dialokasikan.Jika dikelola dengan benar,dianggap cukup memberikan rejeki yang berlipat ganda untuk keluarga,tidak mesti harus ada lagi manuver-manuver yang mengarah pada Korupsi untuk memperkaya diri.

  Orientasi  Jiwa Kepemimpinan itu malah mengarahkan kita cepat masuk penjara.Miskin yang tiba-tiba.Masalah yang berlipat ganda hingga penyakit jiwa bakal  tidak ter'obati lagi. Cetus salah satu, Pemerhati dunia pendidikan di Indonesia.29/11/2025.

   Sesuai data yang terserap.Menjamurnya dugaan yang terjadi.Bahkan menjadi temuan pihak BPK sampai perintah pengembalian harus dilakukan.

ini membuktikan.Dinas besar itu harus ada percintraan melalui Evaluasi jabatan.Sehingga tujuan Bupati/wakil bupati mencapai perbaikan dapat tercapai dengan baik di bumi Sepakat Segenep.Kabupaten Aceh Tenggara(agara)


  "APH diminta Buka Mata"

  Berbagai dugaan yang melanda.Pihak Aparat Penegak Hukum(APH) Juga.Diminta dapat mengejar bola.Bekerja Secara Profesional.Melakukan Lidik pada segala dugaan yang ada.Mulai dari berbagai dugaan Pungli hingga manipulasi Data yang terserap dari berbagai dugaan Mark'up.

 Julkipli.Kepala dinas Disdikbud agara.Dianggap orang yang paling bertanggung jawab dan layak dipanggil dalam proses hukum.Dana APBK harus dikuasai hingga tuntas melalui proses penyelidikan agar uang negara yang diduga diselewengkan dapat dipertanggung jawabkan.

  Seperti"Dana Perjalanan Dinas.Pengadaan.dan berbagai dana kegiatan yang diduga tidak seutuhnya,dilakukan.Data anggaran menyusul/redaksi

Komentar

Berita Terkini